3+ Tips Merawat Keharmonisan Rumah Tangga dalam Islam, Yuk Amalkan!
Daftar isi artikel
Semua pasangan pasti ingin memiliki keharmonisan dalam rumah tangganya. Bahkan, Alquran juga menyebutkan bahwa rumah tangga merupakan sebuah nikmat yang sangat agung.
Keharmonisan dalam rumah tangga dalam Islam adalah kunci sukses mencetak generasi muda umat Islam.
Ada beberapa hal penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dalam Islam. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Rahasia Agar Rumah Tangga Selalu Bahagia
1. Selalu Melihat Pasangan Setara
Foto: Pinterest.com
Tips merawat keharmonisan rumah tangga dalam Islam yang pertama adalah selalu melihat pasangan setara. Karena akan menjalani perjalanan seumur hidup, Moms dan Dads akan merasakan segala manis pahit kehidupan bersama-sama.
Setara di sini bukan berarti menafikan posisi Dads sebagai kepala keluarga dan pemimpin, akan tetapi mampu menjalankan hak dan kewajiban masing-masing dengan baik.
Tidak ada yang boleh merasa derajatnya lebih tinggi dari yang lain dalam hal menjalankan keduanya. Justru kelebihan yang Allah berikan di antara keduanya adalah bekal untuk mengemban tanggung jawab dalam keluarga.
Sebab, meski suami dan istri diciptakan dengan kepribadian dan bentuk yang berbeda secara fisik, akan tetapi Alquran tidak pernah menyebut seorang istri dengan lafal zaujah. Justru, Alquran menyebut istri dengan lafal zauj dalam banyak ayat.
Contohnya saat Allah SWT berfirman: "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya...," (QS An-Nisa: 1).
Dalam bahasa Arab, lafal zauj dipakai untuk makna suami sedangkan lafal zaujah dipakai untuk makna istri. Akan tetapi Al-Qur'an menyebut istri dengan lafal zauj, selayaknya menyebut seorang suami.
Seperti dilansir dari NU Online, Ibnu Asyur dalam tafsir Tahrir wa Tanwir menyatakan, penyebutan tersebut sebagai pertanda bahwa ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah, maka keduanya memiliki kesetaraan sebagai dua insan yang bersatu dalam biduk rumah tangga.
Sebagaimana Alquran menyebut laki-laki dan perempuan adalah setara di hadapan Allah dalam firman: "...Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…" (QS Al-Baqarah: 187).
Menurut Dr Muhammad Sayyid Thanthawi dalam tafsir al-Wasith, ini adalah gambaran paling sempurna dalam menjelaskan hubungan suami-istri yang tak dapat dipisahkan dalam Islam, seolah-olah masing-masing adalah pakaian bagi pasangannya.
Bahkan, ketika suami-istri tidak mencapai keharmonisan dalam rumah tangga baik dalam perilaku maupun aqidahnya, Alquran menyebut istri bukan dengan lafal zauj melainkan memakai lafal imraah. Sebagaimana Alquran menyebut istri nabi Nuh dan nabi Luth yang enggan untuk beriman kepada suami mereka. "Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth..." (QS At-Tahrim: 10).
Wslm.
Martine ae